Jumat, 31 Mei 2013

Makanan-makanan Khas Korea

1. Kimchi

Kimchi adalah makanan tradisional khas Korea. Kimchi merupakan asinan sayur setelah dilakukan fermentasi. Sebelumnya sayuran dicuci dan di beri garam lalu dicampur dengan bumbu-bumbu seperti udang, kecap ikan, bawang putih, jahe, dan cabai. Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Kimchi banyak di gunakan sebagai bahan masakan Korea seperti sup kimchi, nasi goreng kimchi.






Pada awalnya orang Korea membuat kimchi sebagai makanan persediaan sewaktu
musin dingin. Orang Korea baru mengenal cabai setelah kedatangan para pedagang
Portugis. Sehingga mulai saat itu orang Korea mulai mencampurkan cabai pada Kimchi.
Para pedagang Portugis berdagang keliling dunia dan mayoritas barang dagangan
berasal dari negeri-negeri di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Resep asinan sayuran
dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan tahun 1670. Tapi tidak menggunakan
cabai. Di dalam catatan sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi, sedangkan
cabai sebagai bahan kimchi mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian, menurut perkiraan 200 tahun kemudian. Sebelum abad ke-19, Kimchi hanya dibuat dari sayuran asli Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak dikenal di Korea sampai abad ke-19. 

2. Bibimbap

Bibinmbap berasal dari kata ‘Bibim’ yang berarti campuran dan ‘Bap’ yang berarti beras atau nasi. Secara harfiah Bibimbap berarti Nasi Campur. Bibimbap berupa semangkuk nasi putih dengan di beri lauk pauk diatasnya berupa sayuran, daging sapi, telur, dan saus pedas. Yang unik adalah, sebelum di makan nasi dan lauk harus di aduk dahulu menjadi satu. Di Korea sendiri Bibimbap memiliki banyak variasi tergantung asal daerah masing-masing.



 Bibimbap yang dihidangkan dalam mangkuk dari batu yang sudah dipanaskan disebut Dolsot Bibimbap (돌솥 비빔밥, "dolsot" berarti "mangkuk batu"). Panas dari mangkuk batu akan mematangkan telur mentah yang diletakkan di atas nasi sebagai lauk.


Sebelum nasi dimasukkan, minyak wijen dituangkan di dasar mangkuk batu agar terbentuk lapisan kerak nasi yang harum dan garing di dasar mangkuk



3. Bulgogi

Bulgogi (bahasa Korea: 불 api, dan 고기 daging) adalah masakan daging asal Korea. Daging yang digunakan antara lain daging sirloin atau bagian daging yang bagus dari seekor sapi.

 

Bumbu bulgogi adalah campuran kecap asin dan gula ditambah bumbu lain bergantung pada resep dan daerahnya di Korea. Sebelum dimakan, daun selada digunakan untuk membungkus bulgogi bersama kimchi, bawang putih, atau penyedap lain sesuai selera.

Sebelum dimakan, daun selada dipergunakan untuk membungkus Bulgogi bersama Kimchi, bawang putih, atau penyedap lain sesuai selera masing-masing.

Di Jepang, makanan yang sejenis disebut Yakiniku. Dibandingkan dengan Yakiniku, bumbu daging untuk bulgogi dibuat lebih manis. Air pada bumbu cukup banyak sehingga daging tidak dipanggang di atas plat besi (teppan), melainkan di atas panci datar


4. Gimbap

Gimbap atau kimbap adalah makanan ringan khas Korea yang sangat digemari.[1] Gimbap dibuat dari nasi yang digulung dengan rumput laut kering yang disebut gim. Isi dari gimbap dapat bermacam-macam, seperti daging, sosis atau omelet. Gimbap dipotong menjadi ukuran kecil dan disajikan dingin, biasanya disajikan dengan danmuji dan kimchi.



Bahan dasar gimbap adalah nasi, daging, sayuran yang diacar atau yang masih segar. Secara tradisional nasi dibumbui dengan garam dan minyak wijen atau minyak perilla. Isinya pun beragam, mulai dari ikan (dalam bentuk fish cake), daging kepiting, telur atau daging iga sapi yang dibumbui. Sedangkan bahan sayuran adalah ketimun, bayam, wortel dan danmuji.

Gimbap dipilih sebagai makanan terfavorit dari 100 jenis masakan Korea oleh orang asing.[2] Mingguan terbesar Kanada, straight.com menulis artikel tentang gimbap dan membandingkannya dengan sushi dengan judul Korean kimbap rolls out of sushi's shadow.[3] Artikel itu juga menuliskan komentar: "No need for soy sauce, wasabi, or pickled ginger: kimbap stands alone. It's a star waiting to be discovered


5. Tteok

Tteok adalah penganan atau kue asal Korea yang dibuat dari serealia, terutama beras atau ketan. Bahan dan cara pembuatan berbeda-beda menurut wilayahnya di Korea. Tteok juga dibuat sebagai kue yang rasanya manis dalam berbagai variasi rasa untuk hari-hari perayaan musim, termasuk perayaan tahun baru Korea.









Walaupun dimasak, tteok yang dibuat dari beras tidak menjadi liat sehingga dipakai untuk berbagai masakan tumis dan goreng. Tteok berbentuk batang (silinder) yang dimasak bersama gochujang dan gula pasir disebut tteokbokki. Selain tteokbokki, pojangmacha juga menjual tteok yang digoreng bersama sayuran. Tteok juga dimasukkan ke dalam berbagai masakan seperti dak galbi (galbi daging ayam). Tteokguk adalah makanan tahun baru Korea berupa tteok yang dimasak menjadi sup bersama daging sapi atau daging ayam. Bumbu sup adalah kecap asin, garam dapur, dan bawang putih.

Tteok yang dimakan sebagai kue dibuat dari ketan dengan madu atau gula sebagai pemanis. Sebagai perisa ditambahkan antara lain sejenis labu parang, kacang hijau, kacang azuki, atau wijen.

Berdasarkan cara pembuatannya, tteok terdiri dari tteok yang dikukus, ditumbuk, direbus, atau ditumis. Tteok tradisional dibuat dengan cara dikukus dan disebut sirutteok (시루떡). Alat pengukus yang disebut siru (시루) dibuat dari tembikar.

6. Jeongol

Jeongol adalah makanan Korea berupa berbagai sup yang direbus di dalam panci besar, dan dihidangkan di tengah-tengah meja untuk dimakan bersama. Dibandingkan dengan jjigae yang hanya berisi satu jenis bahan utama, bahan untuk isi jeongol biasanya jauh lebih beragam.[1] Berbeda dari jjigae yang bermula dari makanan rakyat, jeongol seperti halnya gujeolpan bermula dari makanan untuk kalangan bangsawan atau anggota keluarga kerajaan.

 

Makanan ini biasanya berisi irisan daging sapi, jeroan, berbagai jenis makanan laut, dan ditambah berbagai jenis sayuran, jamur, dan bumbu-bumbu lain. Semua bahan direbus bersama di dalam panci dangkal untuk memasak jeongol yang disebut jeongolteul (전골틀). Makanan ini umumnya dibuat pedas karena diberi bumbu gochujang dan bubuk cabai. Selain itu, jenis kaldu yang digunakan untuk merebus bergantung kepada bahan utama yang menjadi isi sup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar